Sunday, June 2, 2013

Melahirkan Bayi


Proses Persalinan

By Elida S.T

Menunggu kehadiran sikecil setelah Sembilan bulan penantian dengan penuh kasih sayang adalah saat yang paling ditunggu,mengembirakan sekaligus mendebarkan bagi  para ibu hamil

Tidak sedikit yang merasa gugup bila Terbayang proses yang akan dilalui yang mungkin membutuhkan perjuangan yang melelahkan dan menyakitkan.
Dengan mengetahui tahap proses persalinan serta hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan dilakukan menjelang persalinan akan membuat persalinan ibu menjadi jauh lebih  nyaman dan menyenangkan

Tahap Persalinan

Kala I Tahap Pembukaan ( Partus Mulai /In Partu)
Ditandai dengan Serviks yang mulai membuka dan datar keluarnya lendir yang bercampur darah karena pecahnya pembuluh kapiler disekitar karnalis servikalis yang mengalami pergeseran ketika serviks membuka dan mendatar

Kala ini dibagi menjadi dua fase yaitu :
•    Fase Laten
•    Fase Aktif

Pada Pase Laten: ditandai pembukaan serviks yang berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm
Fase Aktif ( dibagi 3 sub fase : Akselerasi ,Steady dan Deselerasi )
Umumnya berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama serta 6-10 jam untuk kehamilan selanjutnya.
Akibat adanya kontraksi rahim secara berkala untuk mendorong bayi ke jalan lahir mulut lahir akan menjadi tipis dan terbuka.

Setiap kontraksi akan membuat bayi terdorong ke bawah sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir.
Kala ini dikatakan lengkap apabila pembukaan jalan lahir telah membuka 10 cm (pembukaan sempurna  saatnya bayi siap keluar dari rahim )

Masa menjelang berakhirnya Kala I disebut Masa Transisi , yang juga merupakan masa tersulit bagi ibu dimana pembukaan jalan lahir sudah sempurna,kontraksi yang semakin sering dan kuat ,calon ibu
 Akan mengalami rasa sakit yang hebat,rasa mulas ,dan rasa seperti ada tekanan kea rah bawah seperti rasa ingin buang air besar.

Kala II : Tahap Keluarnya Bayi

Pada Kala  ini  ditandai dengan rasa mulas yang lebih kuat ,cepat dan cenderung lebih lama kira kira 2-3 menit sekali.terjadi tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflek menimbulkan rasa seperti mau buang air besar ,anus terbuka ,akibat kepala janin yang turun masuk ke ruang panggul,kepala  janin mulai terlihat vulva ( bagian luar vagina) membuka serta daerah antara anus dan vagina (pireneum) meregang.
Ibu akan mengalami tekanan yang kuat pada area ini daerah perineum bersifat elastic dokter/bidan biasanya akan melakukan pengguntingan pada daerah ini (episiotomy) bila dianggap perlu  dengan tujuan mencegah perobekan paksa akibat tekanan bayi

Kala III Tahap pengeluaran Plasenta

Setelah kelahiran bayi  ,plasenta akan keluar dengan sendirinya disertai dengan keluarnya darah kira-kira 100-200 cc.plasenta akan terlepas dengan kontaksi rahim. Dokter akan memastikan  apakah plasenta telah terlepas dari dari dinding rahim dan membersihkan segalanya termasuk  memberikan jahitan bila episiotomy dilakukan


Kala IV  Tahap Pengawasan

 Pada tahapan ini dilakukan pengawasan terhadap bahaya pendarahan  dilakukan dalam selang 2Jam  biasanya darah masih keluar dari vagina tapi dalam jumlah yang tidak banyak darah tersebut berasal dari dinding rahim tempat plasenta yang terlepas ,setelah beberapa hari ibu akan mengeluarkan cairan sedikit darah (Lokia ) yang berasal dari sisa-sisa jaringan.tindakan pengawasan diperlukan karena di beberapa kasus  darah yang keluar  dalam jumlah banyak  dan apabila hal tersebut terjadi diperlukan tindakan secepatnya.


No comments:

Post a Comment